SEORANG PERINGATAN TUA

PENATIMUR

SEORANG PERINGATAN TUA

Tuan Embun Tuan Kechik & Muaz  ( Aidilfitri 2013) 

Suatu waktu

Masih ku ingat wajah itu

Kedutnya menggambar seribu duka

Bibirnya lemah menutur kata

Takkala ku bertanya tentang cinta

Permata kesayangannya

Dia wanita tua di katil usang

 Lemah terbaring menghitung hari

Setiap saat menanti penuh harap

Dua tangan datang menggenggam

Ayuh bonda, kita pulang…

Tapi pagi, petang dan malamnya

tetap hanya tergantung harapan!

Katil usang di rumah harapan itu

Baginya seakan kubur tanpa nisan

Tahun demi tahun yang berlalu

Anak-anaknya langsung tiada bertandang

Di situ jadilah dia seorang penunggu setia

Dia, wanita yang selalu berair mata

cintanya penuh meski jasadnya lemah

untuk anak-anak yang pernah dikandung

dan dimanja-manja suatu ketika.

Dan ku ingat lagi

Wanita tua itu pernah berkata;

“aku adalah wanita tua

Yang malang hidupnya

Hartaku banyak namun tidak bermakna

Saatku mati, bukan itu yang menjadi bekalnya

Tapi doa dan kasih sayang

dari anak-anak permata cinta

yang entah bila akan menjadi nyata”

saat itu aku seakan tersedar dari lena

kerana aku juga bagai permata cintanya

seringkali mengabaikan ayahbonda

hanya demi nama dan harta …